Anda Tidak Hancur Apabila Anda Kalah
Anda Hancur Apabila Anda Berhenti Berusaha
( William V. Crouch )

Jumat, 28 Mei 2010

Analisis BCG

 

Analisis BCG
1. Analisis BCGBCG (Boston Consulting Group) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang bebasis di Boston, ini merupakan pertumbuhana pangsar pasar yang dikembangkan dan dipopulerkna oleh seorang manajemen konsultan terkemuka. Metode analisis BCG (Boston Consulting Group) merupakan metode digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategic dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan (Kotler, 2002).The BCG Growth-Share Matrix adalah empat-sel (2 dari 2) matriks digunakan untuk melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan strategis yang didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi dalam merumuskan strategi tersebut.
2. Matriks BCGMatriks BCG dapat digambarkan sebagai berikut:





    Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar. Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :
1. Tanda tanya (Question Mark) memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

2. Bintang (Star) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas ositif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.
3. Sapi perah (Cash Cow) memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin.
4. Anjing (Dog) dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.
   Hasil studi kasus yang telah ada sebagai berikut :
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINUMAN COCA-COLA PATA PT. COCA COLA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MATRIK BCG
Oleh: DIA YULIA KUSHARYANTI, ZUHAD ICHYANUDIN, SE, MBA

Matriks pertumbuhan pangsa pasar dikembangkan dan dipopulerkan oleh seorang terkemuka manajemen konsultan yang adalah Boston Consulting Group (BCG). BCG memerlukan pendekatan penilaian dari semua organisasi menawarkan penilaian menggunakan dua-dimensi, yaitu pertumbuhan pasar dan pangsa pasar. pertumbuhan pasaradalah laju pertumbuhan tahunan pasar yang relevan, di mana penawaran pasar. Relatif pangsa pasar adalah kinerja organisasi (misalnya penjualan) relatif terhadap terkenal pesaing, dinyatakan sebagai rasio. Pertumbuhan pasar matriks dibagi menjadi empat kotak, masing-masing mewakili jenis bisnis yang berbeda. BCG metode analisis Pertumbuhan / Share Matrix merupakan metode yang didasarkan pada relative posisi kompetitif (Pasar Saham) dan laju pertumbuhan segmen pasar (Pasar Segmen Laju Pertumbuhan) yang dinyatakan dengan Stars, Question Mark, Kas Sapi, dan The Anjing. Bisnis dalam posisi Bintang menghadapi tumbuh pangsa pasar sangat cepat dengan pasar yang sangat besar. Perusahaan dalam kondisi dari Mark Pertanyaan menghadapi masalah pangsa pasar rendah dan menempatkannya di kondisi pertumbuhan tinggi. Kas Sapi pada posisi yang, pasar telah tumbuh di kondisi dan tingkat pertumbuhan yang relatif rendah. Perusahaan dalam kondisi Anjing menghadapi pangsa pasar sangat rendah, yang terjadi pada pertumbuhan yang lambat. Analisis ini dilakukan untuk menentukan tingkat pertumbuhan pasar dan relatif pangsa pasar.


Kamis, 27 Mei 2010

Jadwal Pertandingan

Jadwal Pertandingan

BABAK PENYISIHAN BABAK KNOCKOUT

No Hari/Tgl WIB SIARAN LANGSUNG VENUE PERTANDINGAN FASE SKOR
1 Jumat, 11/06/2010 21.00 Soccer City Afrika Selatan vs Meksiko GRUP A -
2 Sabtu, 12/06/2010 02.02 Green Point Uruguay vs Perancis GRUP A -
3 Sabtu, 12/06/2010 21.00 Ellis Park Argentina vs Nigeria GRUP B -
4 Minggu, 13/06/2010 01.30 Royal Bafokeng Inggris vs Amerika Serikat GRUP C -
5 Minggu, 13/06/2010 18.30 Port Elizabeth Korea Selatan vs Yunani GRUP B -
6 Minggu, 13/06/2010 18.30 Peter Makoba Aljazair vs Slovenia GRUP C -
7 Minggu, 13/06/2010 18.30 Loftus Versfeld Serbia vs Ghana GRUP D -
8 Senin, 14/06/2010 01.30 Durban Jerman vs Australia GRUP D -
9 Senin, 14/06/2010 18.30 Ellis Park Belanda vs Denmark GRUP E -
10 Senin, 14/06/2010 21.00 Free State Jepang vs Kamerun GRUP E -
11 Selasa, 15/06/2010 01.30 Green Point Italia vs Paraguay GRUP F -
12 Selasa, 15/06/2010 18.30 Royal Bafokeng Selandia Baru vs Slovakia GRUP F -
13 Selasa, 15/06/2010 21.00 Port Elizabeth Pantai Gading vs Portugal GRUP G -
14 Rabu, 16/06/2010 01.30 Ellis Park Brazil vs Korea Utara GRUP G -
15 Rabu, 16/06/2010 18.30 Mbombela Honduras vs Chile GRUP H -
16 Rabu, 16/06/2010 18.30 Durban Spanyol vs Swiss GRUP H -
17 Kamis, 17/06/2010 01.30 Loftus Versfeld Afrika Selatan vs Uruguay GRUP A -
18 Kamis, 17/06/2010 18.30 Soccer City Argentina vs Korea Selatan GRUP B -
19 Kamis, 17/06/2010 21.00 Free State Yunani vs Nigeria GRUP B -
20 Jumat, 18/06/201 01.30 Peter Makoba Perancis vs Meksiko GRUP A -
21 Jumat, 18/06/201 18.30 Port Elizabeth Jerman vs Serbia GRUP D -
22 Jumat, 18/06/201 21.00 Ellis Park Slovenia vs Amerika Serikat GRUP C -
23 Sabtu, 19/06/2010 01.30 Green Point Inggris vs Aljazair GRUP C -
24 Sabtu, 19/06/2010 18.30 Durban Belanda vs Jepang GRUP E -
25 Sabtu, 19/06/2010 21.00 Royal Bafokeng Ghana vs Australia GRUP D -
26 Minggu, 20/06/2010 01.30 Loftus Versfeld Kamerun vs Denmark GRUP E -
27 Minggu, 20/06/2010 18.30 Free State Slovakia vs Paraguay GRUP F -
28 Minggu, 20/06/2010 21.00 Mbombela Italia vs Selandia Baru GRUP F -
29 Senin, 21/06/2010 01.30 Ellis Park Brazil vs Pantai Gading GRUP G -
30 Senin, 21/06/2010 18.30 Green Point Portugal vs Korea Utara GRUP G -
31 Senin, 21/06/2010 21.00 Port Elizabeth Chile vs Swiss GRUP H -
32 Selasa, 22/06/2010 01.30 Ellis Park Spanyol vs Honduras GRUP H -
33 Selasa, 22/06/2010 18.30 Free State Perancis vs Afrika Selatan GRUP A -
34 Selasa, 22/06/2010 21.30 Royal Bafokeng Meksiko vs Uruguay GRUP A -
35 Rabu, 23/06/2010 01.30 Durban Nigeria vs Korea Selatan GRUP B -
36 Rabu, 23/06/2010 01.30 Peter Makoba Yunani vs Argentina GRUP B -
37 Rabu, 23/06/2010 21.00 Port Elizabeth Slovenia vs Inggris GRUP C -
38 Rabu, 23/06/2010 21.00 Loftus Versfeld Aljazair vs Amerika Serikat GRUP C -
39 Kamis, 24/06/2010 01.30 Mbombela Australia vs Serbia GRUP D -
40 Kamis, 24/06/2010 01.30 Soccer City Ghana vs Jerman GRUP D -
41 Kamis, 24/06/2010 21.00 Peter Makoba Paraguay vs Selandia Baru GRUP F -
42 Kamis, 24/06/2010 21.00 Ellis Park Slovakia vs Italia GRUP F -
43 Jumat, 25/06/2010 01.30 Royal Bafokeng Denmark vs Jepang GRUP E -
44 Jumat, 25/06/2010 01.30 Green Point Kamerun vs Belanda GRUP E -
45 Jumat, 25/06/2010 21.00 Mbombela Korea Utara vs Pantai Gading GRUP G -
46 Jumat, 25/06/2010 21.00 Durban Portugal vs Brazil GRUP G -
47 Sabtu, 26/06/2010 01.30 Loftus Versfeld Chile vs Spanyol GRUP H -
48 Sabtu, 26/06/2010 01.30 Free State Swiss vs Honduras GRUP H

Senin, 24 Mei 2010

Jurnal Penelitian Tentang Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Produk



ABSTRAKS



M. REZA INDRAWAN (21206149)
ANALISIS BIAYA PEMASARAN  MENURUT JENIS PRODUK PADA PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA.
PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009
Kata Kunci : Analisis Biaya Pemasaran  Menurut Jenis Produk  Pada PT  Multibreeder Adirama Indonesia.

(x  + 60 + Lampiran )

Biaya pemasaran mencakup semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi sampai dengan produk diubah kembali dengan bentuk uang. Dengan demikian biaya pemasaran meliputi biaya pergudangan, advertensi, penjualan, pembungkusan dan pengepakan, kredit dan penagihan, dan akuntansi pemasaran.        Oleh karena itu, biaya pemasaran perusahaan menjadi bagian penting dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan, karena pentingnya biaya pemasaran bagi perusahaan maka penulis membantu perusahaan untuk mengetahui didaerah mana yang hasil penjualannya lebih banyak, untuk mengetahui didaerah mana yang biaya pemasarannya lebih tinggi dan untuk mengetahui didaerah mana yang lebih baik dalam meningkatkan laba bersih perusahaan menurut daerah pemasaran.
Atas kesimpulan diatas penulis tergerak untuk melakukan observasi langsung dan untuk mengetahui  analisis biaya pemasaran produk Day Old Chiks  yang berlokasi di jalan raya Gisting atas dan di jalan raya Campang, Kabupaten Tanggamus, Lampung.Setelah melakukan penelitian dan menganalisanya, penulis menarik kesimpulan bahwa laba bersih yang diperoleh tiap jenis produk  adalah DOC Silver sebesar Rp 177.359.110, DOC Gold sebesar Rp 466.490.178, dan untuk DOC Platinum sebesar  Rp747.764.334. Namun, dari hasil ketiga jenis produk tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis produk DOC Platinum memilik hasil penjualan, jumlah biaya pemasaran, serta laba bersih yang lebih besar dibandingkan dengan produk DOC Silver dan produk DOC Gold.



(Daftar Pustaka 1990 - 2008)  


 Jurnal Penelitian

   
1.1. Latar Belakang
            Dalam dunia perusahaan untuk menjalankan usahanya setiap perusahaan berusaha untuk menigkatkan jumlah produk yang dihasilkan secara terus-menerus dan mencoba mengendalikan biaya pemasaran pada setiap jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin ketatnya persaingan yang terjadi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain semakin besar pula biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya bahkan melebihi biaya produksi dan biaya lainnya. setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam memperoleh laba tersebut setiap perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah yaitu, bagaimana agar pertukaran produk yang dihasilkan dapat mencapai kondisi yang stabil, sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

            Dalam pasar yang bersifat kompetitif, biaya pemasaran perusahaan menjadi bagian penting dari keseluhan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Oleh karena itu akutansi biaya pemasaran bertujuan untuk menyajikan informasi bagi manajemen untuk penentuan harga pokok produk, pengendalian biaya pemasaran, penentuan biaya perusahaan, dan satuan kegiatan pemasaran. Upaya yang dilakukan perusahaan agar dapat memasarkan produknya dengan sukses yaitu dengan cara mencari tahu jenis produk apa yang dikehendaki oleh para konsumen, disamping itu perusahaan dapat pula memperoleh laba yang diinginkan. Oleh sebab itu yang menjadi penghambat dalam perusahaan adalah bagaimana meningkatkan kegiatan pemasaran serta pengaruhnya biaya pemasaran didalam menghasilkan laba yang diperoleh perusahaan.


            Dalam arti sempit biaya pemasaran dibatasi sebagai biaya penjualan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk kepasar. Sedangkan dalam arti luas biaya pemasaran mencangkup semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi sampai dengan produk diubah kembali dalam bentuk uang, dengan demikian biaya pemasaran meliputi biaya penagihan, pergudangan, penjualan, kredit dan, laporan laba/rugi. Biaya pemasaran mempunyai karakteristik yang berlainan dengan biaya produksi. Biaya pemasaran seringkali mengalami perubahan karena untuk menyesuaikan dengan perubahan pasar. Tidak sepeti halnya dengan biaya produksi, ukuran efesiensi biaya pemasaran sulit untuk diterapkan. Biaya pemasaran banyak mengandung biaya tidak langsung dan biaya bersama yang menimbulkan kesulitan alokasi biaya, dengan adanya biaya pemasaran ini perusahaan mengusahakan agar produktivitasnya yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan jumlah produk dapat memberikan batas konstribusi yang besar dan dapat mencapi potensi penjualan yang diharapkan perusahaan.

            Pada umumnya biaya pemasaran merupakan tolak ukur bagi perusahaan dalam menjalankan  kegiatan pemasaran sehingga perusahaan dapat mengukur berapa besarnya batas konstribusi setiap jenis produk didalam menghasilkan laba. Atas dasar pernyataan diatas, maka penulis memilih judul : ANALISIS BIAYA PEMASARAN MENURUT JENIS PRODUK PADA PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA.

1.2. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana alokasi biaya pemasaran menurut jenis produk dan laba  bersih  untuk setiap produknya ?

2.  Dari ketiga jenis produk tersebut, manakah yang memberikan konstribusi laba paling tinggi terhadap perusahaan ?


            Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut :
1.  Pembahasan yang ditelaah hanya menghitung tarif alokasi biaya pemasaran menurut jenis produknya.

2.  Laporan keuangan laba/rugi biaya pemasaran menurut jenis produknya serta kinerja perusahaan dibatasi hanya pada pencapaian laba bersih perusahaan yang tinggi pada jangka tahun 2006.

1.3. Tujuan Penelitan
            Berdasarkan dari rumusan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1.  Untuk mengetahui besarnya alokasi biaya pemasaran menurut jenis produk dan besarnya laba bersih dari setiap produknya.

2.  Untuk mengetahui jenis produk yang memberikan konstribusi laba paling tinggi terhadap perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis
1.      Bagi mahasiswa, mahasiswa belajar mengimplementasikan         teori-teori yang didapat selama perkuliahan pada dunia kerja yang nyata.

2.      Bagi perusahaan sebagai salah satu bentuk perwujudan suppertivitas terhadap pendidikan dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.
1.4.2. Manfaat Praktis 
 Bagi pihak-pihak lain dapat dijadikan bahan acuan dalam pembuatan penelitian yang lebih sempurna dimasa yang akan dating dan bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil sebuah keputusan dalam menentukan biaya pemasaran.

1.5. Metodologi Penilitian.
1. Objek Penelitian
Untuk menyempurnakan hasil penelitian maka penelitian dilakukan pada PT Multibreeder Adirama Indonesia sebagai distributor Day Old Chiks.

2. Metode Pengumpulan data.
Dalam metode penelitian ini, penulis melakukan penelitan dengan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara studi lapangan dan studi kepustakaan.

3. Data / variable yang digunakan.
Dalam penulisan ilmiah ini, penulisan data yang diberikan secara garis besar dalam penelitian ini adalah data primer. Karena data ini diambil secara per-unit, bukan secara nasional dan tidak dipublikasikan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini secara garis besar meliputi : biaya penjualan, biaya pergudangan, biaya pengiriman, akuntansi pemasaran.

4. Alat Analisis
Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan secara garis besar adalah perhitungan biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran, perhitungan tarif alokasi biaya pemasaran, metode kuantitatif dan perhitungan laporan laba/rugi, dan metode deskriptif yang diteliti.

1.6. Sistematika Penulisan.
Didalam sistematika penulisan penelitian ilmiah ini terbagi atas bab-bab yang secara garis besarnya terdiri dari :
BAB I. PENDAHULUAN.
             Dalam bab ini penulis mengemukakan mengenai latar belakang masalah,   batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II . LANDASAN TEORI.
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan pengertian-pengertian dari biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum, serta teori-teori lain yang mendukung untuk penulisan penelitian ilmiah ini.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan pembahasan tentang objek penelitan, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, dan metode analisis data.
BAB IV. PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA.
Bab ini adalah inti pokok dari penulisan ilmiah. Bab ini yang akan   mengemukakan pembahasan terhadap  permasalahan tentang analisis biaya pemasaran, data dasar alokasinya biaya berdasarkan data yang ada di perusahaan.
BAB V. PENUTUP
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil dari analisis biaya pemasaran tersebut.


DAFTAR PUSTAKA


Arkanti. 2008 . “Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Produk Terhadap  Volume Penjualan Mobil Suzuki Escudo Pada PT Indomobil Suzuki Internasional Jakarta”. Dalam (http://one.indoskripsi.com/node/4458).
Covey, 2000. “Pemasaran, Konsep dan Strategi”. Edisi Bahasa Indonesia.  Jakarta:Gramedia.
Hadrijah. 2005. “Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Produk Sebagai   Usaha Mengoptimalkan Laba Pada PT Mustika Ratu Tbk”. Skripsi. Jakarta. Unversitas Gunadarma.
Kartika. 2008. “Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Poduk Pada PT Sinar Sosro”. Skripsi. Jakarta.

Kotler, Philip, 2000. “Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall”. Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Salemba 4.

Mazt, Adolph dan Milton F. 1992. “Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian”.Erlangga. Jakarta
Mulyadi.  2002. “Akuntansi Biaya Edisi 5”. Yogyakarta : Penerbit Universitas                       Gajah Mada









 





Analisis swot


1.    Analisis swot
  
SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah STRENGHT  (Kekuatan), W adalah WEAKNESS  (Kelemahan), O adalah OPPORTUNITY  (Kesempatan), dan T adalah THREAT  (Ancaman).

Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal.

Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana.

          Opportunities (Kesempatan) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif.

 Threatss (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.
Analisis swot adalah adalah suatu instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja.

2.        Matrix strategi

Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor SWOT diatas ditetapkan strategi-strategi seperti di bawah ini:

3.      Hasil Penelitian Yang Telah Ada
Dibawah ini merupakan hasil penelitian mengenai analisis SWOT yang telah dlakukan dan diambil dari berbagai sumber:


a . Analisis SWOT pada Hotel Danau Toba lnternasional Medan
      Oleh : Chandra E Ginting (2005)
                  perumusan masalah dalam penelitian ini adalah "bagaimana peranan analisis AWOT dalam meningkatkan volume penjualan?". Dengan Hipotesis : " Melalui pengidentifikasian, penganalisisan dan penerapan serta pengendalaian SWOT secara cermat akan berdampak pada peningkatan volume penjualan kamar sebagaimana yang diharapkan oJeh perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu metode analisis dengan menggunakan pengumpulan data secara sistematis, menganalisis serta menginterpretasikan data tersebut sehingga memperoleh gambaran perusahaan secara umum. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Analisis SWOT yang dilakukan oleh Hotel Danau Toba lntemasional Medan kurang lengkap, dimana anal isis SWOT tersebut tidak menyajikan altematif strategi, hanya menyajikan identifikasi peluang dan ancaman serta idenfikasi kekuatn dan kelemahan hotel tersebut. Saran penulis supaya Hotel Danau Toba lntemasional Medan tetap exist dan survive dalam menghadapi persaingan yang semakin kornpetitif harus menerapkan strategi yang tepat seperti menciptakan pelayanan yang berbeda, menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris dan skill dalam bidang masing-rnasing.

b.   Gatot Subroto

          Staf Teknis pada Pusat Inovasi, Balitbang Diknas.  Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah  menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan. Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan. Contoh pengembangan pendidikan menggunakan analisa SWOT, adalah suatu cara yang berguna dalam menguji kondisi lingkungan tentang program baru yang ditawarkan suatu lembaga pendidikan. Sebuah tinjauan atas aplikasi potensial SWOT dalam jangkauan yang luas juga merupakan tujuan dari pada tulisan ini.