Pemilu Jadi Pendorong Utama Perekonomian RI Selama 2009
Jakarta - Pertumbuhan ekonomi 2009 bisa positif karena ditopang dari uang yang masuk melalui Pemilu. Sementara turunnya ekspor tidak memberikan beban karena selama ini kontribusi ekspor Indonesia cukup rendah."Ekonomi bisa tumbuh sebesar 4,3% hal itu dikarenakan Indonesia tidak terlalu terkena beban oleh ekspor," jelas Direktur Utama Bank Mandiri sekaligus Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Agus Martowardojo dalam Forum Dialog Bersama Otoritas dan Pelaku Ekonomi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 09/12/2009). Sementara dari sektor riil tahun ini tidak memberikan kontribusi yang banyak bagi perekonomian. Lesunya sektor riil itu pula yang menyebabkan permintaan kredit perbankan 2009 sulit tumbuh."Faktor dominan yakni dorongan uang masuk ke perekonomian karena adanya Pemilu. Dan yang penting juga membuat ekonomi positif dan aman hingga mencapai 4,3% karena perbankan yang kuat. Bukan dari sektor riil," jelas Agus.Agus mengharapkan pada tahun 2010, ketika sudah tidak ada lagi Pemilu dan dukungan perbankan yang sehat maka sektor riil bisa lebih bergerak dan ekspansif sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Ia menjelaskan, untuk pertumbuhan optimal 6,3%-6,9% sepanjang tahun 2009-2014, dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 2910 triliun. Dari jumlah tersebut, perbankan bisa memasok sekitar Rp 959 triliun.Sementara fokus utama pembangunan di Indonesia yang seharusnya menjadi prioritas kerja pemerintah, menurut Agus adalah bidang infrastruktur, ketahanan pangan, energi, transportasi dan revitalisasi industri maka sektor riil harus lebih meningkatkan kembali kinerjanya.Perbankan, lanjut Agus, bisa mengoptimalkan perannya dengan menitikberatkan pengembangan dua aspek. "Yakni pertama intermediasi keuangan pada margin yang wajar dan yang kedua adalah penerapan prudential banking dan tata kelola risiko yang baik untuk menjaga kepercayaan stake holder," tuturnya.Sementara itu, Wakil Ketua Kadin bidang UMKM Sandiaga S Uno menuturkan dunia sektor riil masih terhambat beberapa bidang salah satunya adalah infarstruktur."Transportasi darat di Indonesia hanya memiliki 394.000 km jalan raya dan dibandingkan dengan size-nya, Indonesia adalah yang terpendek jalan rayanya se-Asia," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar