Polemik Century Bisa Perburuk Peringkat Investasi RI
Jakarta - Polemik seputar kasus bailout PT Bank Century Tbk (sekarang Bank Mutiara) bisa makin memperburuk rating atau peringkat investasi di Indonesia. Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sandiaga Uno mengatakan saat ini saja, lembaga pemeringkat Moody's menetapkan peringkat investasi indonesia di tingkat Ba2, atau termasuk non investment grade ."Peringkat itu tergolong buruk karena semua negara G-20, termasuk Malaysia dan Singapura, masuk investment grade ," ujarnya di sela acara Forum Dialog Bersama Otoritas dan Pelaku Ekonomi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (9/12/2009).Menurut Sandiaga,dengan peringkat itu, berarti Indonesia berada setingkat atau bisa dibilang sejajar dengan negara dengan tingkat kondisi keamanan rendah seperti Nepal, Pakistan, dan Filipina. "Padahal seharusnya kita bisa jauh lebih bagus dari itu," tegasnya.Di tempat yang sama Direktur Utama PT Bank Mandiri Agus Martowardojo menegaskan Indonesia bisa jatuh terpuruk akibat kasus Bank Century. Pasalnya, banyak kalangan berpendapat akibat kasus Century dapat membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Presiden RI Boediono digulingkan dari posisinya saat ini."Investor di dunia tidak melihat kasus Century di Indonesia, tetapi jika kasus Century bisa membuat Menteri Keuangan dan Wakil Presiden dijatuhkan maka hancur kita," ujar Agus.Agus menegaskan Sri Mulyani dan Boediono dinilai yang sangat baik dalam menjaga fiskal di mata dunia. Maka, jika kedua ikon tersebut dijatuhkan, kepercayaan para investor akan hilang.Saat ini, lanjut Agus, Indonesia harus percaya bisa bertahan dan bisa menjelaskan kebenararan di balik bailout Century. "Di dunia, investor itu cenderung melihat privatisasi, lalu kinerja BUMN publik, RUPS-RUPS, succession planning , kemudian bagaimana dividen policy BUMN-BUMN, dan pengelolaan management," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar